Langsung ke konten utama

DEBU-DEBU AQIDAH


         
Sobat, kita sangat tahu debu itu bersifat kotor dan bernoda. Samar terlihat menempel dibenda yang gelap. Saking lamannya menempel sulit membersihkannya. Jika menempel di tempat yang bersih sangat mudah merasakan debu. Apalagi noda yang menempel.  Ruangan yang berdebu selain tidak enak dipandang juga menggangu pernafasan.

Disini kita tidak hendak berbicara tentang  debu dan cara membersihkannya. Sekedar mengais ibroh dari debu yang sering kita jumpai. Ya, ibarat debu di atas. Kini, aqidah umat islam telah terkotori oleh debu-debu.Membuat aqidah islam tidak lagi memancarkan kecemerlangannya.  Sebeleumnya, perlu dijelaskan sedikit  pengertian aqidah.  Aqidah (اَلْعَقِيْدَةُ) menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu(التَّوْثِيْقُ) yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti mengikat dengan kuat.
Sedangkan menurut istilah (terminologi): aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.
Jadi, aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk.  Konsekuensi beraqidah islam mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur-an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma’ Salafush Shalih.
Aqidah islam bagaikan mutiara yang indah. Namun ketika mutiara itu terselimuti oleh debu, maka keindahannya sudah tak tampak lagi. Tak ubahnya bebatuan biasa. Begitulah perumpamaan kondisi umat islam. Inilah penyebab kondisi keimanan kaum muslim sudah merosot. Berujung pada ketaatan dan ketauhidan yang mulai pudar.
Debu yang  menodai aqidah islam berupa serangan yang begitu membabi buta dari ideologi kapitalisme. Dasar atau aqidah ideologi kapitalisme adalah sekulerisme. Sekulerisme sebagai pangkal seluruh masalah umat islam. Dalam pandangan sekulerisme ajaran islam harus dipisahkan dari kehidupan.  Serangan ideologi ini begitu dahsyat, karena yang diserang langsung kedalam jantung umat islam. Serangan pemikiran ini lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan serangan senjata.

SASARAN DEBU
Bagaikan martir yang semburat dari selongsong senjata, semburat debu ideologi sekuler berterbangan menyerang siapapun yang menghirupnya. Salah satu sasaran debu kali ini korabannya menimpa remaja. Barat sangat serius merusak umat islam terutama bergenre remaja. Sangat beralasan, karena 25 tahun kedepan remajalah yang bakal didaulat menjadi pemimpin. Mereka ingin memotong masa depan generasi dengan merusak aqidah remaja muslim. Akibatnya remaja muslim sekarang banyak bermasalah dengan hukum syara’, ex: pacaran, narkoba, mencuri/jambret, pornografi, pornoaksi, gay/lesby dan homo, aborsi, dan kenakalan remaja lainnya. “MasyaAllah…”
Anehnya, mereka merasa Have Fun!  Dengan dalih fun-food-fashion, hari-hari mereka makin terasing dari islam. Masa-masa emas yang seharusnya diisi dengan belajar dan prestasi telah direnggut dan tersapu oleh debu sekuler yang menyapu aqidah para remaja. Disatu sisi debu sekuler telah merenggut kehidupan umat islam. Remaja muslim nyaris hidup dipersimpangan jalan tanpa sentuhan dan penjagaan.  Bisa dibayangkan bagaimana nasib remaja muslim 25 tahun kedepan? Jadi Gengster atau penakluk Roma?
MENENGOK POTRET REMAJA MUSLIM ERA KENABIAN
Sobat, masih ingat dengan nama-nama sahabat Nabi yang banyak disebutkan di dalam kitab-kitab sejarah? Diusia yang masih belia diantara mereka sudah menyandang gelar sebagai panglima  perang seperti Khalid bin Al-Walid, Sa’ad bin Abi Waqqas, Mu’adz bin Jabal dan lainnya ridwanullah ta’ala anhum.
Sosok Usamah Bin Zaid, salah satu nama  yang menjadi panglima di usia yang masih belia, 17 tahun. Syakhsyiahnya pun tak diragukan lagi. Sejak kecil Usamah tumbuh sebagai pribadi yang besar, cerdik, pintar, berani luar biasa, bijaksana, pandai meletakkan sesuatu pada tempatnya, tahu menjaga kehormatan, senantiasa menjauhkan diri dari perbuatan tercela, pengasih, dikasihi banyak orang, taqwa, wara’ (berhati-hati), dan mencintai Allah Ta’ala. Subhanallah.. sangat jauh beda dengan  kondisi remaja islam saat ini.
Merekalah seharusnya menjadi idola remaja muslim sekarang ini. Sudah saatnya melahirkan Usamah-usamah baru. Bisa gak? Mengapa tidak bisa? Tentu sangat bisa! Asal remaja mau berusaha untuk Move On dan hijrah untuk mejadi insan yang bertaqwa dan  berkualitas yang akan menjadi generasi terbaik  pemimpin ummat.
UPAYA KITA?
Jika sudah tau aqidah kaum muslim merosot  terutama remaja-remaja muslim sebagai pembawa tongkat estafet kebangkitan ummat. Lalu apa upaya kita? Gerak kita mana, Sob? Mari.. bangkit! Tunjukkan bahwa kita bisa bangkit untuk menjadi generasi yang terbaik  yang selalu membela islam kapanpun kita berada. Aqidahnya mantap, Syakhsyiah Top!. Tak lupa terus mengupgrade tsaqofah islam dengan banyak membaca dan belajar. Akhirnya, berubah menjadi remaja pejuang islam butuh  Ikhtiyar dan do’a.

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. [TQS. Ar-Ra’d/13:11]

Jika merubah diri saja tidak bisa, bagaimana kita akan merubah ummat yang sedang sekarat ini? Mari berubah demi perubahan hakiki… Allahu Akbar! Wallahu a’lam bi ash-shawaab
(inas fauziah)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

~AWAL TULISANKU DI BLOG!

Sebenarnya.. sangat bingung untuk menuliskan sesuatu yang bisa dibaca di blog ini.. apalagi.. saya pemula untuk jadi "blogger"..  Yah, Sudahlah.. toh juga ini belajar.. belajar menulis di blog.. walapun masih sedikit orang yang minat untuk memabaca blog saya ini.. tak apa, ini awal..

“AMBISI BERPENYAKIT”

                Ambisi? Tentu sering sekali kita mendengar kata tersebut, iya kan?  Menurut KBBI arti Ambisi adalah keinginan yg besar untuk mencapai/mendapatkan sesuatu atau melakukan sesuatu. Sedangkan Berambisi adalah berkeinginan keras mencapai sesuatu (cita-cita) dsb.