Iman
perlu bukti.. satu-satunya bukti dengan Cinta pada-Nya dan Rosul-Nya..
satu-satunya cara dengan berdakwah di jalan-Nya..
Aku tidak menuntut dengan mereka lagi aku
berbagi.. berbagi kebaikan, berbagi keluh kesah permasalahan hidup dengan
solusi yang tepat semampuku, berbagi ilmu.. Namun, izinkan aku menoleh sejenak,
menerawang perjuangan kala itu..
Berjuangkah namanya? iya, apapun upaya untuk mengambil lagi kejayaan islam
yang tlah dirampas oleh penegak kekufuran namanya berjuang., itu dari
fi'ilnya.. kalau faa'ilnya pejuang!
sudah hampir setahun ngisi adik-adik di Sukapura. tepat saat kelas 10 waktu
itu.. full tiap minggu ngisi halqoh disana..
Awalnya bingung, sampai disana ga ada yang megarahkan, mau ngapain setelah
ini, itu.. dsb. Walaupun aku dan 3 temanku yang lain tau tujuan terbesar ke
Sukapura ya dakwah.. apa saja masih bingung..
Tapi, Alhamdulillah setelah beberapa kali kesana sudah tau schedule-nya,
teratur deh. But, yang gak bikin teratur itu jalannya. Jalan mau kesana. Berlekak
–lekok. Wajarlah, namanya jalan mau ke gunung.. gunung Bromo. Kadang efeknya
kena juga ke penumpang.. terkocoklah sudah isi perut ini. Entah untuk yang ke berapa kali. Ini yang
jadi pengalaman. Pegalaman berjuang.
Jika ada waktu kosong, sempatkan ngajakin teman se-pondok untuk nginfaq-kan
jilbab dan kerudung layak pakai yang masih dipunya. Untuk saudara di sukapura sana.
Bahagia sekali rasanya waktu itu., selain berbagi ilmu tentang jilbab dan
kerudung. Langsung praktek, lihat mereka memakainya.. teduh banget rasanya.. Oh
Allah.. begitukah anggunnya muslimah itu? Ini bagian dari berjuang juga,
berjuang untuk menyadarkan saudara disana tentang hakikat menutup aurat menurut
syara’..
Belum lagi, cobaan yang ada di tengah jalan. Sering kali rasanya berhenti
di bengkel. Entah apa yang lagi error waktu itu. Yang tahu sopir dan
kawan-kawannya. Lagi-lagi berjuang.
Indahnya berjuang itu seperti ini.. sampai pada tataran math’u benar
membutuhkan kita. Dan aku merasakannya.. sampai saat ini salah satu saudara di
Sukapura sana tetap menghubungiku, menanyakan kabar.. menanyakan hukum ini..
hukum itu.
Inas rindu kala itu Ya Allah.. Jika Engkau izinkan.. Inas ingin berkunjung
kesana lagi...
“Begitulah Dakwah.. Begitulah cinta..
Cinta akan menuntut semuanya dari dirimu..
Tidak mungkin orang yang terjun di dalamnya tidak menikmatinya..
Dakwah itu manis,
Manis karena perjuangannya..
Dan dakwah, hidup lebih bermakna karenanya...”
#BerbagiUntukPerubahanHakiki
Saudaramu,
@inas.fauziah
Komentar
Posting Komentar